Keluarga sandera atau tawanan perang Israel yang ditahan di Gaza mengecam kegagalan Tel Aviv memulangkan mereka lebih dari enam bulan setelah melancarkan perang dahsyat di wilayah kantong yang terkepung tersebut dengan tujuan memulangkan mereka.
Hal ini terjadi ketika beredar berita bahwa pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, mengunjungi “daerah yang menjadi saksi baku tembak antara Kelompok Perlawanan dan tentara pendudukan Israel, di mana ia bertemu dengan beberapa pejuang Gerakan tersebut di lapangan”.
Keluarga mengatakan Sinwar berada di jalanan, sementara “para sandera mendekam di ruang bawah tanah”, menyebut hal ini sebagai “gambaran kegagalan Israel”.
“Berita keluarnya Al-Sinwar ke jalan-jalan Gaza telah diverifikasi dan diungkapkan oleh sumber intelijen yang dapat dipercaya bahwa dia muncul dari dalam terowongan, di mana orang-orang yang diculik masih ada,” kata keluarga tersebut, seraya menambahkan bahwa jika orang-orang yang diculik tidak menjadi prioritas utama pemerintah, “tidak akan ada penebusan, dan tidak akan ada kemenangan”.
Ribuan demonstran Israel turun ke jalan pada hari Sabtu menuntut Pemilu baru dan mendesak rezim Netanyahu segera mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengembalikan 133 tawanan perang yang ditahan di Gaza. [SHR]