Tentara Israel terus melakukan kejahatan genosida tanpa henti di Jalur Gaza pada awal liburan Idul Fitri pada hari Rabu, menurut Kantor Media Gaza, kantor berita Anadolu melaporkan.
“Gaza merayakan Idul Fitri dengan lebih banyak duka, kesedihan, dan kesakitan, di tengah kejahatan yang sedang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel, dan berlanjutnya genosida dan pembersihan etnis,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.
Liburan ini menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.
Pernyataan tersebut menyoroti bahwa meskipun ada perayaan untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan, tentara pendudukan Israel tetap saja melakukan tindakan kriminal dan militer di Gaza, termasuk kehadiran pesawat tempur yang terbang di atas daerah kantong tersebut dan tank yang terus-menerus menargetkan wilayah tersebut.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut mengecam tindakan Israel sebagai “pengabaian yang jelas terhadap sentimen umat Islam dan rakyat Palestina”.
Mereka menyesalkan bahwa pendudukan berhasil membuat warga Gaza tidak bisa menikmati kegembiraan merayakan Idul Fitri.
Hingga kini Israel terus melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza. Lebih dari 33.300 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 76.000 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Serangan brutal Israel sejak 7 Oktober 2023 saja, yang kini memasuki hari ke-186, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang, pada bulan Januari, mengeluarkan keputusan sementara: memerintahkan Israel menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. Namun seperti sebelumnya, Israel mengabaikan perintah ICJ tersebut. [SHR]