Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menyerukan negara-negara Barat untuk mengakhiri “kemunafikan” mereka dan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan “pembersihan etnis” Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Berbicara kepada Anadolu selama kunjungannya ke Jerman, Ibrahim mengatakan dia telah melakukan pembicaraan konstruktif dengan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz mengenai hubungan bilateral, serta masalah internasional.
“Kami berdiskusi dengan baik. Saya berterima kasih kepada mereka karena menyerukan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan,” kata Perdana Menteri dan menekankan bahwa banyak negara mengharapkan negara-negara Barat mengambil langkah lebih aktif untuk mengakhiri kekejaman Israel di Gaza.
“Saya sudah menegaskan dengan sangat jelas, hentikan kemunafikan Barat. Karena masalahnya bukan tanggal 7 Oktober. Masalahnya adalah seluruh perlakuan, kolonialisme, apartheid, dan pembersihan etnis di Gaza, harus dihentikan sekarang,” kata Ibrahim.
“Dan komunitas internasional harus mengambil tindakan sekarang untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka tidak boleh gagal dalam tugas moral mereka,” tegasnya.
Anwar Ibrahim adalah salah satu pemimpin yang paling vokal mengutuk negara-negara Barat atas dukungan militer mereka terhadap Israel, dan sikap diam mereka terhadap kejahatan dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Gaza.
Pemimpin Malaysia ini telah berulang kali mengatakan bahwa negara-negara Barat “selektif” dan “tidak konsisten” sehubungan dengan penerapan hukum internasional, dan menuduh mereka “munafik” dengan mengutuk perang Rusia terhadap Ukraina, namun tidak mengambil tindakan untuk menghentikan kekejaman Israel di Gaza. [SHR]