Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis (21/12/23) mengatakan, “pembantaian harus dihentikan” di Gaza, di mana jumlah korban jiwa warga Palestina telah meningkat menjadi 20.000 jiwa, Anadolu Agency melaporkan.
“Saya sudah tidak bisa menghitung berapa kali saya berpikir krisis di Gaza tidak akan menjadi lebih mengerikan lagi. Tapi itu terjadi lagi,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus di X.
Dia mengatakan jumlah korban di daerah kantong yang terkepung hanya dalam waktu dua bulan adalah “mengerikan” dan merupakan “parodi bagi kemanusiaan”.
“Kengerian yang tidak ada habisnya bagi mereka yang terjebak dalam apa yang telah menjadi Neraka di bumi,” kata Ketua WHO, seraya menambahkan bahwa rata-rata sekitar 300 orang terbunuh setiap hari di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Dia juga menunjukkan situasi yang mengerikan pada sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza, di mana hanya sembilan dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, dan tidak ada satu pun yang berfungsi di wilayah utara.
“Pembantaian harus dihentikan. Kita membutuhkan #Gencatan Senjata SEKARANG,” kata Tedros.
Tel Aviv telah menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa “kami akan berjuang sampai menang” dan tidak akan menghentikan perang sampai “penghapusan Hamas dan pembebasan semua sandera kami”.
Mesir, bersama dengan Qatar, membantu memediasi gencatan senjata selama seminggu pada bulan November, yang pada saat itu Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera dengan imbalan pembebasan 240 tahanan Palestina oleh Israel. Sedangkan Hamas dan kelompok Perlawanan lain masih menahan sekitar 129 tawanan. [SHR]