Nyaris 2 Pekan Israel Tutup Perbatasan Gaza

Israel mempertahankan penutupan perbatasan Gaza tanpa batas waktu, melarang pekerja Palestina pulang-pergi bekerja di negara pendudukan tersebut selama 11 hari berturut-turut.

Menurut kantor berita WAFA, penutupan penyeberangan Beit Hanoun (Erez) selama 11 hari telah menimbulkan tantangan besar bagi pekerja dan pasien di daerah yang terkepung. Hal ini telah menghambat kemampuan mereka untuk melakukan perjalanan kerja di Israel atau mengakses perawatan medis di rumah sakit yang berlokasi di Tepi Barat atau Yerusalem yang diduduki.

Selain itu, karena berlanjutnya penutupan penyeberangan Karm Abu Salem (Kerem Shalom) yang sepenuhnya dikuasai Israel, komoditas penting, termasuk bahan bakar yang sangat dibutuhkan, ditolak masuk ke Gaza selama empat hari berturut-turut.

Direktur Jenderal Kamar Dagang dan Industri Gaza, Maher Tabbaa mengatakan kepada WAFA bahwa penutupan penyeberangan Beit Hanoun yang terus-menerus telah mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi para pekerja, sekitar $16 juta.

Tak ayal, penutupan ini semakin merusak dan membatasi pertumbuhan ekonomi Palestina.

Kelompok hak asasi manusia Gisha – Pusat Hukum untuk Kebebasan Bergerak mengatakan kepada Haaretz bahwa penutupan perbatasan merupakan “hukuman kolektif ilegal yang sangat merugikan pekerja dan keluarga mereka, serta orang lain yang menerima izin keluar untuk kebutuhan kemanusiaan yang mendesak”. [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *