Warga Palestina pada hari Rabu (20/9/2023) mengutuk aksi kejahatan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, menyusul kematian enam orang akibat tembakan tentara Zionis.
Empat warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan.
Seorang warga Palestina lainnya kehilangan nyawanya dalam serangan semalam di kamp pengungsi Aqabat Jabr dekat kota Jericho. Seorang warga Palestina juga tewas dan 11 lainnya terluka akibat tembakan Israel selama protes di dekat pagar keamanan perbatasan antara Gaza dan Israel.
“Meningkatnya kejahatan pendudukan Israel… mewakili tanggapan resmi Israel terhadap seruan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian di wilayah tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
Kementerian tersebut menuduh Israel “dengan sengaja mengubah wilayah Palestina menjadi zona perang”.
“Israel menggunakan solusi militer dibandingkan solusi politik dalam menghadapi rakyat Palestina dan menyabotase upaya internasional dan regional untuk mencapai ketenangan sebagai awal memulihkan cakrawala politik untuk menyelesaikan konflik,” kata pernyataan itu.
Tidak ada komentar dari otoritas Israel atas pernyataan Palestina tersebut.
Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan berulang-ulang Israel ke kota-kota Palestina.
Lebih dari 230 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel sejak awal tahun ini, menurut Kementerian Kesehatan. Setidaknya 35 warga Israel juga tewas dalam serangan Palestina pada periode yang sama, jumlah korban tertinggi sejak tahun 2005. [SHR]