Layanan Penjara Israel (IPS) telah memperketat pembatasannya terhadap enam tahanan Palestina yang melarikan diri dari Penjara Gilboa pada September 2021, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina mengungkapkan pada hari Rabu (26/72023).
Israel telah mendaftarkan enam orang yang melarikan diri -Mahmoud Ardah, Muhammad Ardah, Ayham Kammaji, Munadel Nafa’at, Zakariya Zubaidi dan Yaqoub Qadri- sebagai tahanan “sangat berbahaya”. Komisi menunjukkan bahwa enam tahanan masih ditahan di sel isolasi dan kondisi penahanan tidak manusiawi lainnya.
Pengacara Karim Ajwa menegaskan bahwa Ayham Kammaji ditahan di sel isolasi, ditolak kebutuhan dasarnya sebagai manusia dan menjadi sasaran penggerebekan dan penggeledahan sel setiap hari. Ia menambahkan, IPS menolak permintaan Kammaji untuk membeli alat fisioterapi, karena ia menderita kejang otot permanen dan membutuhkan terapi fisik.
Sementara itu, IPS memperbaharui penahanan administratif jurnalis Nidal Abu Aker, 55, selama enam bulan tambahan untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Tahanan administratif ditahan tanpa batas waktu berdasarkan “bukti rahasia” tanpa dakwaan atau pengadilan. Ayah tiga anak Abu Aker ditangkap kembali pada 1 Agustus 2022, hampir dua setengah bulan usai pembebasannya setelah menghabiskan 23 bulan dalam penahanan administratif.
Saat ini ada 4.900 tahanan Palestina di penjara Israel, termasuk 28 wanita. [SHR]