Menyusul surat yang ditulis ke Knesset oleh 1.142 pasukan cadangan Angkatan Udara Israel yang menyatakan penangguhan dinas militer mereka, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menegaskan bahwa dia sedang mencoba untuk menunda reformasi, media Israel melaporkan pada hari Jumat (21/7/2023).
Juru bicara Angkatan Darat Israel, Daniel Hagari mengatakan bahwa militer sedang memeriksa rincian surat itu dan “akan memeriksa implikasinya”.
Dia memperingatkan bahwa “gagal melapor ke tugas cadangan merugikan IDF dan keamanan negara”, menambahkan: “Selama beberapa hari terakhir, terbukti bahwa kohesi telah rusak, yang akan membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki.”
Ribuan pasukan cadangan menulis dalam surat mereka: “Undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk bertindak dengan cara yang sangat tidak masuk akal akan membahayakan keamanan Israel, akan menyebabkan hilangnya kepercayaan dan melanggar persetujuan saya untuk terus mempertaruhkan hidup saya, dan akan menyebabkan, dengan kesedihan yang mendalam dan tidak ada pilihan, penangguhan tugas cadangan sukarela saya”.
Sementara itu, Gallant, Channel 12 melaporkan, sedang mencoba bekerja dalam sistem politik untuk mencoba dan meredakan krisis yang semakin dalam ketika lebih dari 1.140 tentara cadangan, termasuk lebih dari 400 pilot, mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan tugas cadangan sukarela mereka.
Gallant menyatakan bahwa dia: “Bekerja dengan segala cara untuk menghasilkan konsensus yang luas, mencegah kerusakan keamanan Israel dan menjauhkan IDF dari perselisihan politik.”
Namun, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, salah satu mitra sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menambahkan: “Bahkan jika kami ingin meninggalkan undang-undang dan berhenti, kami tidak bisa.”
Smotrich melanjutkan: “Negara yang menyerah pada ancaman para jenderal sebenarnya akan menjadi negara yang diperintah oleh junta militer, yang merupakan hal terjauh dari demokrasi.” [SHR]