Ribuan pengunjuk rasa Israel turun ke jalan, memblokir jalan-jalan utama di seluruh wilayah pendudukan dalam apa yang mereka sebut “Hari Kelumpuhan” untuk memrotes rencana Kabinet sayap kanan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk merombak sistem peradilan rezim.

Penyelenggara protes memulai demonstrasi mereka pada hari Kamis, dengan puluhan pertemuan besar diperkirakan akan menarik sebanyak setengah juta orang ke jalan-jalan di kota-kota besar, di jalan raya dan di luar tempat tinggal anggota Kabinet Netanyahu.
Sekelompok tentara cadangan Israel memasang spanduk di patung Theodor Herzl, pendiri Zionisme modern, di pintu masuk kota pesisir Herzliya.
Mereka kemudian mengalihkan perhatian ke pemimpin Shas Aryeh Deri, berkumpul di luar rumahnya di al-Quds.
Deri, sekutu utama Netanyahu, adalah penerima manfaat dari undang-undang yang disahkan di Knesset (parlemen Israel) pada Senin yang akan memungkinkan dia untuk kembali ke jabatan menterinya setelah pengadilan tinggi memutuskan bahwa posisinya di Kabinet sangat tidak masuk akal karena statusnya sebagai terpidana baru-baru ini.
Protes pada hari Kamis bermula setelah anggota parlemen meratifikasi undang-undang yang membatasi keadaan di mana seorang perdana menteri dapat dicopot. Para penentang memperingatkan bahwa langkah tersebut mungkin dimaksudkan untuk melindungi Netanyahu dari dampak apa pun dari persidangan kasu korupsi yang menjeratnya.
Pengunjuk rasa Israel telah mengadakan demonstrasi massal selama hampir tiga bulan, dengan aksi unjuk rasa terbesar umumnya terjadi pada Kamis dan Sabtu malam, untuk mengekspresikan dan meningkatkan penentangan terhadap rencana Netanyahu untuk merombak sistem peradilan rezim. [SHR]