Aktivis mahasiswa universitas Palestina di Jalur Gaza yang terkepung mengorganisir unjuk rasa pada hari Senin untuk memprotes serangan baru-baru ini yang dilakukan oleh pemukim ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Para peserta unjuk rasa juga menolak keputusan Otoritas Palestina untuk mengambil bagian dalam pertemuan puncak yang ditengahi AS dengan pejabat Israel di kota Aqaba, Yordania pada hari Minggu.
Para mahasiswa memegang spanduk untuk menolak apa yang disebut koordinasi keamanan antara PA dan Israel dan mereka membakar foto Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir.
Sementara itu, gerakan politik nasional dan Islam, bersama dengan akademisi, ulama dan perwakilan masyarakat sipil mengadakan konferensi rakyat untuk menyatakan penentangan mereka terhadap pertemuan keamanan di Aqaba dan keputusan Otoritas Palestina untuk mengambil bagian di dalamnya.

Konferensi tersebut mengartikulasikan platform kebijakan terperinci:
– Pertemuan Aqaba tidak memiliki legitimasi di antara rakyat Palestina
– Perlawanan terhadap pendudukan Israel yang brutal adalah hak yang sah bagi rakyat Palestina dalam segala bentuknya
– Pendudukan Israel harus berhenti memprovokasi warga Palestina di Yerusalem dan di Tepi Barat yang diduduki
– Komunitas internasional memikul tanggung jawab penuh untuk tidak menutupi kejahatan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina. [SHR]