Sniper Israel Tembak Dada dan Kepala Gadis Palestina

Beberapa negara telah menyerukan penyelidikan dan menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan seorang gadis Palestina, Jana Zakarneh yang berusia 15 tahun, yang ditembak empat kali di kepala dan dada saat dia tengah berdiri di atap rumahnya.

Menteri Perang Israel, Benny Gantz menyatakan bahwa masalah itu “sedang diselidiki”, dan berdalih tentaranya “tidak sengaja menembak orang yang tidak terlibat” dan bahwa “para komandan dan tentara mendapat dukungan penuh untuk terus memenuhi misi mereka dengan profesionalisme dan tekad.”

Jana adalah anak ketiga puluh tujuh yang ditembak dan dibunuh oleh militer Israel di Tepi Barat yang diduduki termasuk Yerusalem Timur pada tahun 2022 dan yang kedua dalam waktu kurang dari seminggu. Yakni setelah Diaa Al-Rimawi yang berusia 16 tahun, juga duduk di kelas sebelas, ditembak dan dibunuh oleh militer Israel selama konfrontasi antara pemuda lokal dan tentara Israel pada Kamis sore.

Jana Ditembak Saat Mencari Kucingnya

Pernyataan militer mengklaim Jana berada di dekat kelompok bersenjata Palestina yang menembaki tentara dari atap rumah, dan menuding bahwa “Jana mungkin membantu orang-orang bersenjata itu dengan mengamati atau memfilmkan pasukan Israel selama penggerebekan”.

Padahal keluarga Jana mengatakan bahwa si anak pergi ke atap rumah mencari kucingnya dan tidak turun kembali secepatnya. Kakaknya pergi mencarinya setelah beberapa saat dan menemukan Jana terbaring telentang di dekat pintu atap, dengan kucing dan kandang berada di sampingnya.

Menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh Defense for Children International–Palestina, militer Israel menahan tiga pria Palestina yang mereka tangkap selama penggerebekan di sebuah apartemen lantai empat milik keluarga Palestina di lingkungan itu. Tentara memasuki apartemen, menahan orang-orang yang ditangkap di satu kamar dan keluarga yang tinggal di apartemen di kamar lain. Tentara kemudian pergi ke kamar tamu yang menghadap ke rumah Jana, yang jaraknya sekitar 300 meter.

Keluarga yang tengah sedh dan berduka itu menemukan selongsong peluru kosong di lantai, tepat di bawah jendela ruang tamu setelah tentara mundur. Mereka juga melaporkan mendengar suara tembakan saat mereka ditahan di ruangan lain.

Menurut laporan medis dari Rumah Sakit Pemerintah Jenin, luka Jana dan pecahan peluru konsisten dengan penggunaan peluru yang meledak, jenis amunisi yang digunakan oleh penembak jitu Israel. [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *