Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas menyuarakan penolakan dan kecamannya terhadap pembicaraan saat ini antara Komisi Eropa dan rezim Pendudukan Israel untuk mencapai kesepakatan tentang pertukaran data pribadi warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Pusat Informasi Palestina melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (22/11/2022), Hamas meminta Komisi Eropa untuk menghormati hak kedaulatan dan kemerdekaan rakyat Palestina, dan menghentikan pembicaraan semacam itu dengan rezim Israel.
Hamas menggambarkan langkah Eropa seperti itu sebagai “preseden berbahaya” dan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”.
Lebih lanjut, Hamas menegaskan bahwa langkah seperti itu akan memberikan legitimasi kepada Rezim Pendudukan dengan mengorbankan keamanan rakyat Palestina dan hak-hak nasional, menyerukan Uni Eropa untuk mematuhi kebijakan konvensionalnya menolak Pendudukan Israel atas Wilayah Palestina. [SHR]