Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh meminta para pemimpin dan pejabat Arab untuk mendukung rakyat Palestina dalam perjuangan kemerdekaan mereka, dan untuk mendukung deklarasi Aljazair tentang rekonsiliasi nasional Palestina.
Dalam sepucuk surat yang ditujukan kepada para peserta KTT Arab yang akan diadakan selama dua hari (2-3/11/2022) di Aljazair, Haniyeh mengatakan itu adalah pilihan yang baik bahwa KTT Arab akan dilanjutkan setelah dihentikan tiga tahun lalu pada peringatan perang pembebasan Aljazair, di mana satu dan dua setengah juta martir Aljazair gugur, dan diakhiri dengan pembebasan Aljazair.
Pemimpin Hamas itu menambahkan bahwa rakyat Palestina dan perjuangan mereka sedang melalui salah satu tahap yang paling rumit dan kompleks di tingkat politik dan kemanusiaan. Jalur Gaza berada di bawah pengepungan yang menyesakkan, tahanan Palestina mendekam dalam kondisi yang sangat keras di penjara pendudukan Israel, dan para pengungsi yang terlantar tinggal di pengasingan dan diaspora dengan kondisi kemanusiaan yang memaksa.
Terlepas dari semua itu, rakyat Palestina, tegasnya, dengan berani menentang pendudukan Israel, membela hak-hak mereka, dan mempertahankan tanah dan kesucian mereka.

Haniyeh juga meminta para pemimpin Arab yang menghadiri KTT untuk menyetujui prakarsa Aljazair yang dermawan berjudul “Deklarasi Aljazair untuk Penyatuan Palestina” untuk mencapai persatuan rakyat Palestina dan menganggapnya sebagai bagian dari keputusan KTT Arab.
Dia menekankan perlunya menegaskan kembali bahwa perjuangan Palestina adalah masalah utama negara-negara Arab dan memikul tanggung jawab untuk memobilisasi upaya untuk mendukung rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk kebebasan dan hak (para pengungsi yang terusir) untuk kembali ke Tanah Airnya.
Menyerukan langkah-langkah praktis yang harus diambil untuk melindungi tempat-tempat suci Islam dan Kristen, terutama Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, dan untuk memperkuat ketabahan warga Palestina di Yerusalem yang diduduki, Haniyeh meminta para pemimpin Arab untuk mengimplementasikan keputusan KTT Arab sebelumnya dengan menghentikan pengepungan di Jalur Gaza.
Pemimpin Hamas itu meminta para peserta KTT Arab untuk mendukung para tahanan Palestina di penjara pendudukan Israel dan berusaha keras untuk membebaskan mereka. Dia juga meminta mereka untuk membantu para pengungsi Palestina di pengasingan dan diaspora, mendukung hak mereka untuk kembali, mengutuk pendudukan Israel dan kejahatannya, bekerja untuk mengisolasinya secara politik dan diplomatik, dan mengungkap kejahatannya terhadap rakyat Palestina. [SHR]