PBB: Pembunuh Abu Akleh adalah Tentara Israel

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkaji informasi dan menemukan fakta bahwa pasukan keamanan Israel melepaskan tembakan yang menewaskan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, pada Mei tahun ini.

Berbeda dengan klaim Israel selama ini, temuan tersebut menegaskan bahwa bukan tembakan sembarangan dari warga Palestina yang menyebabkan kematian jurnalis keturunan Palestina-Amerika itu, kata Jubir Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani saat konferensi pers di Jenewa, Swiss, Jumat kemarin.

“Semua informasi yang kami kumpulkan termasuk informasi resmi dari militer Israel dan Jaksa Agung Palestina konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya, Ali Sammoudi berasal dari Pasukan Keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh warga Palestina yang bersenjata, seperti yang awalnya diklaim oleh otoritas Israel,” ujar dia.

Wajah Abu Akleh Muncul di Universitas Georgetown

Pascakejadian, pejabat Israel dan Palestina saling mengklaim atas insiden yang juga menyebabkan kekacauan di pemakaman Abu Akleh ketika polisi-polisi Israel menyerang para pelayat yang hadir.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Jumat bahwa mereka berkomitmen untuk menyelidiki kematian Abu Akleh dan meminta pihak berwenang Palestina untuk berbagi akses ke peluru yang menewaskan jurnalis tersebut.

Sementara itu, Shamdasani mengatakan Kantor HAM PBB telah melakukan “pemantauan” sendiri atas insiden tersebut.

Shamdasani menolak menggunakan kata “penyelidikan”. Dia mengatakan PBB telah memeriksa materi foto, video, dan audio serta mengunjungi tempat kejadian, berkonsultasi dengan para ahli, meninjau komunikasi resmi, dan mewawancarai para saksi.

“Sangat menggelisahkan bahwa pihak berwenang Israel tidak melakukan penyelidikan kriminal,” kata Shamdasani.

Senada dengan temuan PBB, sebelumnya Otoritas Palestina juga mengatakan hasil penyelidikannya menunjukkan bahwa Abu Akleh memang ditembak oleh seorang tentara Israel dalam “pembunuhan yang disengaja”. Meskipun saat itu, di lain pihak, Israel membantah tuduhan tersebut.

Abu Akleh ditembak mati pada 11 Mei 2022 ketika dia sedang meliput serangan militer Israel di Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel.

“Temuan kami menunjukkan bahwa tidak ada peringatan yang dikeluarkan dan tidak ada baku tembak yang terjadi pada waktu itu dan di lokasi itu,” kata Shamdasani.

“Sekitar pukul 06.30, ketika empat wartawan berbelok ke jalan menuju kamp, mengenakan helm antipeluru dan jaket antipeluru dengan tanda ‘PRESS’, beberapa peluru tunggal ditembakkan ke mereka dari arah tentara Pasukan Keamanan Israel,” ujar dia, melanjutkan.

“Satu peluru melukai Ali Sammoudi di bahu, satu peluru lagi mengenai kepala Abu Akleh dan membunuhnya seketika.” [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *