Pasukan Israel Semprotkan ‘Air Sigung’ ke Warga Palestina yang sedang Rayakan Isra’ Mi’raj di Yerusalem Timur

Pasukan penjajah Israel kemarin menyerang puluhan warga Palestina, dan menangkap seorang anak dan seorang pemuda di dekat Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur yang diduduki.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada media bahwa 23 warga Palestina terluka setelah pasukan pendudukan menggunakan tindakan keras untuk membubarkan warga Palestina yang berkumpul untuk merayakan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad s.a.w.
Pasukan pendudukan menyemprotkan air sigung ke warga Palestina yang terlihat berlarian untuk menghindar.
Apa itu air sigung? Air sigung atau “the skunk” adalah senjata yang dipakai untuk membubarkan massa karena baunya yang menyengat.
The Skunk terjemahan dari bahasa Arab yaitu “kharaara” yang secara harfiah berarti “orang yang menyebalkan” karena berbau busuk yang digambarkan sebagai campuran bau kotoran dengan mayat busuk.
Cairan air sigung yang terbuat dari bahan kimia bisa menyebabkan mual, menghalangi pernapasan normal, menyebabkan tersedak dan muntah yang hebat. Itu juga dapat menyebabkan iritasi kulit, sakit mata dan perut.
Warga Palestina juga melaporkan bahwa cairan itu dapat menyebabkan kerontokan rambut, meskipun aparat keamanan mengklaim air tersebut tidak mematikan dan tidak beracun.
Namun dosis tinggi dapat memiliki efek yang mematikan dan ketika ditembakkan dari meriam air, itu disemprotkan dengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga dapat menyebabkan cedera serius.
Semprotan kecil air sigung dapat meninggalkan bau tak sedap di kulit selama berhari-hari. Di pakaian dan di gedung, bau busuk bisa bertahan lebih lama.
Pasukan Israel menggunakan air sigung bukan hanya untuk meredam protes, mereka juga menyebarkannya untuk hukuman kolektif.
Truk sigung biasanya melewati lingkungan Palestina sambil menyemprot bangunan sebagai pembalasan bagi penduduk lokal yang memprotes pendudukan dan apartheid Israel.
Akibatnya, bisnis harus tutup selama berhari-hari dan keluarga harus meninggalkan rumah untuk jangka waktu yang lama sampai bau busuknya hilang. Inilah yang membuatnya menjadi alat hukuman kolektif yang brutal. []
Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *