Amerika Serikat memanfaatkan negara-negara Arab tertentu untuk menjalankan kepentingannya. Bekerjasama dengan Israel di Kawasan, Paman Sam menggunakan beberapa negara Arab sebagai alat untuk memerangi dunia Muslim.
Hal ini disampaikan Pemimpin kelompok perlawanan Ansarullah Sayid Abdul Malik Badruddin Alhouthi dalam pidato yang disiarkan televisi secara langsung dari Sanaa, Ahad 27 Februari. Sayid berpidato dalam rangka memperingati syahidnya saudaranya, Sayid Husain Alhouthi, yang dibunuh pasukan loyalis mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, pada tahun 2004.
Ia mengkritik sejumlah negara Arab yang tutup mata dengan rencana keji AS dan sekutunya terhadap dunia Islam. Padahal, kata Sayid, Washington dan Tel Aviv tak lagi menaruh respek kepada Uni Emirat Arab, Bahrain dan Arab Saudi. Baik negara yang telah menekan normalisasi dengan Israel maupun yang sedang menimbang normalisasi.
“AS dan Zionis memandang negara-negara Arab itu hanya sebagai alat untuk mewujudkan rencananya melawan dunia Muslim,” Katanya. Sayid menyebut mereka yang bekerjasama dengan AS dan Israel untuk menjalankan rencana tersebut sebagai pengkhianat.
Menurut Sayid, sejatinya Washington hanya percaya kepada Israel di Kawasan. Adapun rezim lainnya, cepat atau lambat, akan ditinggalkan AS.
Sayid mengingatkan, AS dan Israel berpura-pura menjadi teman bagi masyarakat di negara-negara Muslim dengan berbagai propaganda. Di saat yang sama, keduanya mencuri sumber daya alam dan manusia bangsa-bangsa Muslim
“Musuh berupaya mencegah dunia Muslim berkembang dan memelihara konflik agar terus membara di negara masing-masing,” katanya. “Zionis hanya ingin memanfaatkan para penghianat di Kawasan dan tetap membenci masyarakat di negeri-negeri kita.”
Sayid juga menyinggung pendudukan tanah Palestina yang dilakukan oleh Israel. Dengan dalih teks-teks agama yang dibuat-buat, Israel memicu berbagai konflik di Kawasan kita. Namun dalih ini telah mempengaruhi negara-negara Barat.
Abdul Malik menekankan bahwa musuh berupaya menciptakan dalih religius untuk eksistensi Zionis. “=Israel ingin mengendalikan negara-negara Muslim untuk membungkam seluruh suara protes terhadap rencana mereka.
“Oleh karena itu, kita harus berdiri tegak melawan rencana-rencana musuh,” katanya.[]
Al-Ahed News/ Foto: The Times of Israel