Dalam 25 Hari, 150 Warga Tewas Akibat Gelombang Agresi Saudi

 

Koalisi militer Arab Saudi membombardir pusat rumah tahanan di provinsi Saada, Yaman. Sebanyak 91 nyawa melayang dan 236 orang terluka akibat serangan udara itu, kata Menteri Kesehatan Yaman Taha Al-Mutawakal lewat Televisi Al-Mashirah, 25 Januari.

Al-Ahd News melaporkan, sejak awal Januari 2022 hingga gelombang eskalasi serangan udara terbaru, 150 warga sipil di Yaman telah kehilangan nyawa. Sementara korban luka yang dibawa ke rumah sakit mencapai 350 orang.

Sekjen Dewan Ansharullah untuk Kemanusiaan dan Kerja Sama Internasional,  Abdul Mohsen Tawoos, mengatakan, “Kejahatan ini merupakan motif terbesar bagi elit koalisi agresor untuk memuluskan tindakan kriminalnya.” Menyasar rumah tahanan, kata Mohsen, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Sementara Gubernur Saada Mohammad Jaber Awad berupaya membentuk komite investigasi internasional untuk menghukum pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ini. Ia bilang, Palang Merah Internasional telah mengunjungi lokasi peristiwa berulang kali.

“Koalisi mengetahui dengan sadar bahwa lokasi ini merupakan rumah tahanan tapi mereka tetap melakukan tindakan keji,” ujarnya.

Dengan data terbaru ini,  total korban meninggal di Yaman dapat mencapai 500 ribu sejak agresi melanda negara ini pada Maret 2015. Ketika itu, Riyadh dan koalisi militernya yang didukung penuh oleh Amerika Serikat meluncurkan perang melawan negara termiskin di Asia Barat ini.

Mereka menyerang tetangganya di bagian selatan itu lantaran ingin mengembalikan penguasa boneka Abdu Rabbuh Mansour Hadi di Sana’a. Koalisi juga berhasrat menghancurkan kelompok perlawanan di Yaman, Houthi Ansarullah.

Jutaan masyarakat Yaman terancam bencana kelaparan akibat lulu lantaknya infrastruktur dalam negeri.  

Walau telah memorakporandakan negara lain, Saudi belum juga mencapai tujuannya. Bahkan dengan perkembangan poros perlawanan yang dibantu angkatan bersenjata Yaman, menurut berbagai pengamat, Saudi hampir mustahil menduduki Sanaa.[]

 

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *