Jet tempur koalisi militer Arab Saudi membombardir sebuah permukiman sipil di barat laut Provinsi Hajjah, Yaman. Serangan ini menelan setidaknya tiga korban jiwa: dua anak dan seorang perempuan lanjut usia.
Menurut media setempat, Almashirah TV, serangan mematikan itu berlangsung pada Ahad, 12 Desember, dan mengenai sebuah rumah milik Yahya Mahdi di area Harad, Hajjah.
Seorang perempuan 60 tahun dan dua anak tewas ketika ledakan menghantam rumah Yahya. Dua orang lainnya terluka.
Beberapa jam sebelumnya, Riyadh juga meluncurkan tiga serangan ke provinsi yang berbatasan dengan wilayah selatan Saudi ini. Seorang anak Nasser Qahtan di distrik Abs terluka akibat terkena ledakan sisa bom curah milik agresor. Luka Qahtan kemudian menyebabkan tangan dan kakinya diamputasi.
Sementara sehari sebelumnya, jet-jet Saudi menjatuhkan bom lebih dari 50 kali di berbagai provinsi Yaman, termasuk Ma’rib, Hudaydah dan Sa’ada.
Hingga kini, korban meninggal telah mencapai dua ratus ribu lebih sejak agresi melanda Yaman pada Maret 2015. Ketika itu, Riyadh dan koalisi militernya yang didukung penuh oleh Amerika Serikat meluncurkan perang melawan negara termiskin di Asia Barat ini.
Mereka menyerang tetangganya di bagian selatan itu lantaran ingin mengembalikan penguasa boneka Abdu Rabbuh Mansour Hadi di Sana’a. Koalisi juga berhasrat menghancurkan kelompok perlawanan di Yaman, Houthi Ansarullah.
Kebanyakan korban tewas dari kalangan anak-anak dan perempuan. Jutaan masyarakat Yaman terancam bencana kelaparan akibat lulu lantaknya infrastruktur dalam negeri.
Walau telah memorakporandakan negara lain, Saudi belum juga mencapai tujuannya. Bahkan dengan perkembangan poros perlawanan yang dibantu angkatan bersenjata Yaman, menurut berbagai pengamat, Saudi hampir mustahil menduduki Sanaa.[]