Denmark memberikan hibah 72 juta dolar atau kurang lebih 1 triliun rupiah untuk mendukung perjuangan Palestina mencapai kemerdekaan. Dana ini diperuntukkan untuk membantu pemerintah lokal, pertanian, masyarakat sipil dan bidang lainnya.
Menteri Keuangan Otoritas Palestina, Shukri Bishara, dan perwakilan Denmark untuk Palestina, Ketil Karlsen, menandatangani kesepakatan di Ramallah seperti dilaporkan Middle East Monitor, 24 September 2021. Hadir juga Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shatayyeh bersama para menteri urusan agrikultur dan pemerintah daerah.
PM Otoritas mengapresiasi kebaikan Denmark. “Kami berterima kasih atas semangat yang terjalin antara Palestina dan Denmark,” kata Shatayyeh. Ia bilang bantuan ini, “merupakan sebuah proses hubungan untuk perdamaian, keadilan dan pembangunan untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta memperluas kapasitas ekonomi Palestina yang membuat kita dapat terlepas secara bertahap dari ketergantungan pada kolonial yang selama ini menjajah kita.”
Menurut kantor berita Wafa, Karlsen mengatakan, kesepakatan menandai peluncuran program kemitraan yang baru termasuk di dalamnya bukan hanya 72 juta dolar yang diteken hari ini, tapi juga 154 juta dolar untuk lima tahun ke depan.
Menurutnya, dukungan Denmark berfokus pada hak asasi manusia, mempromosikan akuntabilitas bersama demokrasi dan membuka lapangan pekerjaan terkhusus bagi perempuan dan pemuda.
Dia menambahkan, selama ini pihaknya telah bekerjasama secara dekat dengan berbagai menteri agrikultur dan dengan pemerintah lokal untuk proyek pembangunan, utamanya membuat pekerjaan dengan iklim yang bersih dan bersahabat, “demi mendukung efektivitas dan produktivitas dan mengganti ketergantungan produk yang berasal dari negara lain.”