Faksi-faksi Perlawanan mengutuk keputusan pengadilan Saudi terhadap 69 warga Palestina dan Yordania, yang telah dituduh mendukung Perlawanan Palestina.
Pemimpin Hamas, Mahmoud Al Zahhar mengatakan bahwa keputusan Saudi terhadap para tahanan sangat mengecewakan. Dia mencatat bahwa “pengadilan bahkan tidak sah” karena tetap digelar tanpa didasarkan pada fakta kejahatan apa pun.
“Keputusan Saudi adalah tanggapan terhadap tuntutan yang dibuat oleh Zionis,” kata Zahhar. “Apakah penggalangan dana untuk mereka yang membutuhkan bantuan di Palestina merupakan kejahatan terhadap Arab Saudi sekarang?”
Zahhar juga menekankan bahwa keputusan tersebut bersifat politis.
Sementara itu, gerakan Jihad Islam mengecam keras keputusan tersebut dan menggambarkannya sebagai tidak adil dan tak dapat dibenarkan.
“Keputusan yang tidak adil dan tidak dapat dibenarkan, bertentangan dengan hukum Islam dan nilai-nilai Arab, yang menyerukan untuk membela masjid Al Aqsa dan warga kami yang terdesak”, bunyi sebuah pernyataan Jihad Islam.
Sedangkan gerakan Fateh Al Intifada mengatakan, “Keputusan Saudi yang tidak adil terhadap tahanan Palestina dan Yordania adalah politis dan ilegal, dan itu adalah noda pada reputasi rezim Saudi, yang telah memainkan peran konspiratif terhadap rakyat kami dan menyebabkannya melayani rezim penjajah Zionis.”
“Para tahanan tidak melakukan kejahatan apa pun terhadap Arab Saudi. Keputusan yang tidak masuk akal bertujuan untuk menyenangkan entitas Zionis dan mendiskreditkan perjuangan dan perlawanan rakyat kita (Palestina).” []