Dokter May Afana dari kota Abu Dis, dibunuh dengan cara keji oleh pasukan rezim Zionis di dekat desa Hizma, timur laut Yerusalem, Rabu pagi (16/6) kemarin.
Wanita Palestina berusia 29 tahun ini tercatat sebagai mahisiswi PhD bidang psikologi dan memiliki spesialisasi dalam terapi bicara dan kesehatan mental.
Ibu dari seorang gadis kecil berusia empat tahun ini diketahui memiliki pusat perawatan anak-anak dengan kesulitan bicara di kotanya.
Tentara Zionis berdalih, Afana ditembak karena mencoba menikam dan menabrak seseorang. Namun dusta semacam inilah yang selalu mereka katakan setelah membunuh warga Palestina yang tidak bersalah sesuka hatinya.
Padahal semua laporan Palestina mengatakan Afana hanya mengendarai mobilnya secara normal, ketika dia dibunuh dengan darah dingin oleh tentara teroris Zionis, dan dibiarkan kehabisan darah tak jauh dari mobilnya, sementara ambulans dicegah untuk mencapainya. []